TATA KELOLA KEPEGAWAIAN KOTA YOGYAKARTA JADI RUJUKAN
Kota Yogyakarta 9 Januari 2024, Kota Jogja dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang melimpah, tidak hanya dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menarik, tetapi juga sebagai contoh tata kelola kepegawaian yang efisien dan efektif. Di awal tahun 2024 ini, BKPSDM Kota Yogyakarta kembali menerima kunjungan dari DPRD KOTA MALANG yang terdiri dari 7(tujuh) orang yaitu Sekretariat Dewan dan 6(enam) orang Anggota Komisi A. Rombongan ini datang dalam rangka memperoleh informasi dari Pemerintah Kota Yogyakarta tentang pengembangan “Tata Kelola Kepegawaian” . Tentu saja hal ini menunjukkan Keberhasilan BKPSDM Kota Yogyakarta sehingga menjadikan Yogyakarta sebagai rujukan bagi banyak daerah dalam upaya mengelola kepegawaian secara optimal. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang membuat tata kelola kepegawaian Kota Yogyakarta menjadi teladan:
1. Sistem Seleksi JPT Pratama yang Berbasis Kualifikasi dan Kompetensi
Proses seleksi JPT Pratama di Kota Yogyakarta didasarkan pada kualifikasi dan kompetensi, menciptakan tim pegawai yang berkualitas dan berkomitmen. Pendekatan meritokrasi ini tidak hanya memberikan keadilan dalam promosi pegawai, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi.
2. Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan Berkelanjutan
Kota Yogyakarta memprioritaskan pendidikan dan pengembangan keterampilan pegawai. Program pelatihan berkelanjutan hingga ASN menjelang waktu pensiunnya, membantu meningkatkan kualifikasi dan pengetahuan pegawai sesuai dengan perkembangan teknologi. Dengan demikian, pegawai dapat terus berkontribusi secara maksimal dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meskipun yang bersangkutan telah pensiun.
3. Kesejahteraan Pegawai sebagai Investasi Jangka Panjang
Pemerintah Kota Yogyakarta memahami pentingnya kesejahteraan pegawai sebagai investasi jangka panjang. Pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai yang kompetitif, fasilitas kesehatan, dan program kesejahteraan lainnya menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan motivasi, dan mengurangi pegawai yang tidak produktif.
4. Pemanfaatan Teknologi untuk Administrasi yang Efisien
Kota Yogyakarta mengintegrasikan teknologi informasi dalam administrasi kepegawaian. Sistem digital membantu mengurangi beban administratif, mempercepat proses, dan meningkatkan akurasi data. Inovasi Jogja Smart Service memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional pemerintahan daerah.
5. Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Kepegawaian
Partisipasi masyarakat di Kota Yogyakarta bukan hanya terbatas pada kebijakan umum, tetapi juga mencakup pengelolaan kepegawaian. Partisipasi masyarakat ini berupa pemberian masukan yang berharga untuk perbaikan pengembangan sistem kepegawaian yang lebih baik. Dan lewat Keterbukaan Informasi Publik, berbagai masukan , saran dan kritik masyarakat kami terima dengan baik dengan memanfaat digitalisasi layanan publik berbasis Android maupun Website online (bkpsdm.jogjakota.go.id).
6 . Efektivitas Sebagai Dasar Pembangunan Daerah
Keberhasilan tata kelola kepegawaian Kota Yogyakarta bukan hanya menciptakan efisiensi, tetapi juga efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pendekatan yang menyeluruh ini menjadikan Kota Yogyakarta sebagai rujukan bagi banyak daerah yang ingin meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan publik melalui manajemen kepegawaian yang cerdas dan terarah.
Kota Yogyakarta telah menjadi rujukan bagi banyak daerah dalam mengelola kepegawaian secara efisien dan efektif. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Kota Yogyakarta khususnya BKPSDM, diharapkan pengalaman BKPSDM Kota Yogyakarta dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi daerah-daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui tata kelola kepegawaian yang baik. (vemiadi)a