PENTINGNYA KESADARAN PUBLIK DAN ASN UNTUK MENANGGULANGI BAHAYA DEEPFAKE

Yang Perlu Diketahui, Kota Yogyakarta, 27 -11- 2023, Teknologi deepfake AI, yaitu teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat konten multimedia yang tampak asli namun sebenarnya palsu dan membuatnya sangat realistis, memiliki potensi bahaya yang signifikan, terutama dalam konteks penipuan dan manipulasi informasi.

Deepfake AI dapat digunakan untuk membuat rekaman suara atau video yang tampak dan terdengar seperti orang nyata, bahkan ketika sebenarnya tidak pernah terjadi. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi palsu, membuat ucapan palsu dari tokoh publik, atau menggiring opini publik dengan cara yang merugikan. Link berita ( https://bit.ly/485n9aX ) berikut membuktikan kerugian besar yang ditimbulkan dari kejahatan deepfake. Hal ini haruslah membuat kita semakin waspada karena hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Untuk dapat mengatasinya diperlukan pengembangan teknologi deteksi deepfake sebelum merugikan masyarakat. Penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan algoritma deteksi yang dapat mengidentifikasi tanda-tanda keaslian atau manipulasi dalam konten multimedia. Perusahaan dan platform online juga berinvestasi dalam alat otomatisasi untuk mendeteksi dan menghapus deepfake.

Pencemaran Nama Baik:

Deepfake dapat digunakan untuk merusak reputasi seseorang dengan membuat video atau audio yang tampaknya melibatkan mereka dalam situasi atau pernyataan kontroversial.

Untuk dapat mengatasinya diperlukan pendidikan publik tentang risiko deepfake dan peningkatan kesadaran masyarakat agar dapat membantu mengurangi dampaknya. Selain itu, implementasi undang-undang dan regulasi yang menindak tegas penyebaran deepfake yang bersifat merusak reputasi dapat menjadi langkah preventif.

Penggunaan untuk Kejahatan:

Deepfake dapat disalahgunakan untuk melakukan penipuan atau kejahatan, seperti memalsukan bukti dalam proses hukum atau menciptakan konten yang menyesatkan untuk merugikan orang lain.

Untuk dapat mengatasinya penegakan hukum yang kuat dan kerja sama internasional dapat membantu melawan penggunaan deepfake untuk kejahatan. Selain itu, pengembangan teknologi otentikasi yang lebih kuat, seperti tanda tangan digital dan enkripsi, dapat membantu mengurangi risiko manipulasi.

Pelanggaran Privasi:

Deepfake dapat digunakan untuk menciptakan konten yang melibatkan orang dalam situasi atau skenario yang tidak seharusnya, menyebabkan pelanggaran privasi yang serius.

Mengatasi: Penguatan undang-undang privasi dan peraturan keamanan data, bersama dengan penggunaan teknologi keamanan seperti watermark digital pada konten multimedia, dapat membantu melindungi privasi individu.

Edukasi dan Kesadaran:

Jika masyarakat dan ASN tidak sadar akan risiko deepfake, dampak manipulasi informasi ini dapat meningkat.

Program edukasi yang memperkenalkan masyarakat pada teknologi deepfake, cara mendeteksinya, dan pentingnya verifikasi sumber dapat membantu menciptakan kesadaran yang lebih besar.

Verifikasi sumber dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada penelpon terkait informasi-informasi yang hanya diketahui oleh anda dan orang yang mengubungi (untuk memastikan identitasnya) juga melakukan croscheck sumber-sumber lain yang bisa dipercaya seperti teman dekat atau sanak saudara, intinya adalah Jangan Langsung Percaya.

Pendekatan holistik yang melibatkan perkembangan teknologi deteksi, regulasi yang memadai, dan kesadaran masyarakat dan ASN merupakan kunci untuk mengatasi potensi bahaya teknologi deepfake AI untuk melindungi individu dari risiko yang terkait. (vemiadi dari berbagai sumber)