MENGUAK LEBIH DALAM TENTANG LITERASI DIGITAL: BEYOND DIGITAL SKILLS
Literasi digital sering kali dianggap sebagai sekedar kemampuan menggunakan internet dan teknologi digital. Namun, pandangan tersebut terbatas dan tidak mencerminkan keseluruhan konsep dan praktik literasi digital. Lebih dari sekadar menguasai teknologi, literasi digital adalah tentang memahami dan menggunakan media digital secara produktif, bertanggung jawab, dan etis. Seri Modul Literasi Digital yang dikembangkan melalui kolaborasi Kominfo-Japelidi-Siberkreasi mengusung pendekatan yang lebih holistik dengan mengidentifikasi empat area kompetensi literasi digital, yaitu digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Artikel ini akan mengulas masing-masing area kompetensi dan ragam indikator yang termaktub dalam peta jalan literasi digital.
1. Digital Skills
Digital skills adalah area kompetensi literasi digital yang paling sering diasosiasikan dengan kemampuan menggunakan teknologi digital. Hal ini mencakup keterampilan operasional dan teknis yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan media digital. Beberapa keterampilan yang termasuk dalam digital skills adalah: Kemampuan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang relevan, keterampilan mencari informasi dan menggunakan mesin pencari secara efektif, pemahaman tentang cara berkomunikasi dan berkolaborasi secara digital.
2. Digital Culture
Digital culture menyoroti pentingnya memahami budaya digital yang berkembang di masyarakat. Ini melibatkan pemahaman tentang aturan dan norma-norma yang berlaku dalam komunitas online, serta penghargaan terhadap keragaman dan keterbukaan dalam berinteraksi dengan orang dari latar belakang dan budaya yang berbeda. Beberapa komponen dari digital culture meliputi:
Kesadaran tentang etika perilaku online dan bagaimana membangun hubungan positif dalam lingkungan digital, Pemahaman tentang netiquette atau etika dalam berkomunikasi di dunia maya, menghargai dan mengenali kesenjangan digital yang ada di masyarakat.
3. Digital Ethics
Digital ethics menitikberatkan pada pentingnya bertindak secara etis dalam menggunakan media digital. Ini mencakup pemahaman tentang hak privasi dan keamanan data, serta pentingnya menghormati hak cipta dan kekayaan intelektual orang lain. Beberapa aspek yang termasuk dalam digital ethics adalah: Kesadaran tentang dampak dari tindakan online terhadap diri sendiri dan orang lain, Pemahaman tentang pentingnya kejujuran dan integritas dalam berbagi informasi.
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah etika yang muncul dalam lingkungan digital.
4. Digital Safety
Digital safety mengacu pada kecakapan dalam menggunakan media digital secara aman dan bertanggung jawab. Ini mencakup pemahaman tentang risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi digital dan cara melindungi diri dari ancaman online. Beberapa aspek yang termasuk dalam digital safety adalah: Kemampuan untuk mengenali dan menghindari ancaman keamanan digital, seperti malware dan phishing, pemahaman tentang tata cara berinteraksi dengan orang asing secara online dan membatasi informasi pribadi yang dibagikan, kesadaran tentang pentingnya mengelola waktu dan pola konsumsi media digital secara sehat.
Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) merupakan jurus makin cakap digital, literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi digital, tetapi juga tentang pemahaman budaya, etika, dan keamanan dalam berinteraksi dengan media digital. Seri Modul Literasi Digital yang dikembangkan oleh Kominfo-Japelidi-Siberkreasi menggambarkan empat area kompetensi yang menjadi landasan dalam mengembangkan literasi digital yang holistik dan berkelanjutan. Dengan memahami dan menerapkan keempat aspek ini, pengguna media digital dapat mengoptimalkan potensi teknologi untuk kepentingan pribadi dan sosial yang positif, sambil tetap beroperasi secara bertanggung jawab dan etis.